Kamis, 18 Juni 2009

Marching band

Marching band



Penampilian solo musik tiup grup marching band

Marching band adalah istilah dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen pit) secara bersama-sama. Penampilan marching band merupakan kombinasi dari permainan musik (tiup, dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari pemainnya. Umumnya penampilan marching band dipimpin oleh satu atau dua orang komandan lapangan dan dilakukan baik di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk formasi dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi atas lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi tari yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.

Marching band umumnya dikategorikan menurut fungsi, jumlah anggota, komposisi dan jenis peralatan yang digunakan, serta gaya/corak penampilannya. Pada awalnya marching band dikenal sebagai nama lain dari drum band. Penampilan marching band pada mulanya adalah sebagai pengiring parade atas perayaan ataupun festival yang dilakukan di lapangan terbuka dalam bentuk barisan dengan pola yang tetap dan kaku, serta memainkan lagu-lagu mars. Dinamika keseimbangan penampilan diperoleh melalui atraksi individual yang dilakukan oleh mayoret, ataupun beberapa personil pemain instrumen. Namun saat ini permainan musik marching band dapat dilakukan baik di lapangan terbuka ataupun tertutup sebagai sebagai pengisi acara dalam suatu perayaan, ataupun kejuaraan.

Komposisi musik yang dimainkan marching band umumnya bersifat lebih harmonis dan tidak semata-mata memainkan lagu dalam bentuk mars, ragam peralatan yang digunakan lebih kompleks, formasi barisan yang lebih dinamis, dan corak penampilannya membuat marching band merupakan kategori yang terpisah dan berbeda dengan drum band yang umumnya memiliki komposisi penggunaan instrumen perkusi yang lebih banyak dari instrumen musik tiup. Tipikal bentuk dan penampilan drum band yang paling dikenal adalah drum band yang dimiliki oleh institusi kemiliteran ataupun kepolisian. Adaptasi lebih lanjut dari penampilan marching band di atas panggung adalah dalam bentuk brass band.

Daftar isi

Sejarah

Penampilan marching band Universitas Detroit tahun 1920-an.

Marching Band bermula dari tradisi purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh beberapa musisi yang bermain musik secara bersama-sama dan dilakukan sambil berjalan untuk mengiringi suatu perayaan ataupun festival. Seiring dengan perjalananan waktu, marching band ber-evolusi menjadi lebih terstruktur dalam kemiliteran di masa-masa awal era negara kota. Bentuk inilah yang menjadi dasar awal band militer yang kemudian menjadi awal munculnya marching band saat ini.[1][2]

Meskipun pola marching band telah berkembang jauh, masih terdapat cukup banyak tradisi militer yang bertahan dalam budaya marching band, tradisi milter tersebut tampak pada atribut-atribut seragam yang digunakan, tata cara berjalan, model pemberian instruksi dalam latihan umumnya masih merupakan adaptasi dari tradisi militer yang telah disesuaikan sedemikian rupa.

Di Indonesia, budaya marching band merupakan pengembangan lebih lanjut atas budaya drum band yang sebelumnya berada di bawah naungan organisasi PDBI (singkatan dari "Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia") yang dibina oleh Menpora (singkatan dari "Menteri pemuda dan olah raga"). Marching band lahir sebagai kegiatan yang memfokuskan penampilan pada permainan musik dan visual secara berimbang, berbeda dengan drum band yang lebih memfokuskan sebagai kegiatan olah raga. Dalam perkembangannya, marching band di Indonesia banyak mengadaptasikan variasi teknik-teknik permainan yang digunakan oleh grup-grup drum corps di Amerika, khususnya pada instrumen perkusi. Hal ini membuat corak permainan dalam penampilan marching band menjadi lebih mudah dibedakan dari corak penampilan drum band.

Instrumen

Sesi pemanasan Brigadiers Drum & Bugle Corps
Penampilan The Pacemakers tahun 2008

Instrumen yang digunakan dalam penampilan marching band umumnya dapat dikelompokkan pada beberapa kategori menurut jenis dan cara memainkannya. Pengelompokkan ini secara tidak langsung pula mempengaruhi struktur organisasional kepelatihan yang umumnya dispesifikasikan menurut kategori-kategori tersebut, masing-masing kategori memiliki pelatih tersendiri. Selain kepelatihan, pengelompokkan ini umumnya berpengaruh pula pada perilaku sosial para pemain yang terlibat dengan menciptakan kelas-kelas sosial non-formal yang membentuk kebanggaan kelompok.

Instrumen musik tiup

Pada mulanya ragam instrumen musik tiup yang digunakan dalam marching band identik dengan yang digunakan drum band. Namun pada perkembangannya, beberapa jenis instrumen musik tiup seperti cornet, clarinet, flugelhorn, saksofon (termasuk di dalamnya sofrano, alto, dan tenor), trombone, sousaphone, dan flute yang jamak digunakan drum band sudah ditinggalkan. Umumnya instrumen musik tiup yang digunakan dalam permainan marching band menggunakan nada dasar B♭ atau F. Jenis-jenis instrumen musik tiup yang digunakan marching band umumnya adalah:

Instrumen musik perkusi

Instrumen musik perkusi dalam kelompok ini merupakan jenis instrumen bergerak yang dibawa oleh pemain dan dimainkan dalam barisan seperti halnya instrumen musik tiup. Seksi yang memainkan instrumen musik perkusi sambil berjalan disebut juga sebagai drumline atau battery. Ragam instrumen musik perkusi yang digunakan marching band umumnya lebih sedikit dari yang digunakan pada permainan drum band. Instrumen-instrumen tersebut adalah:

  • Drum bass (umumnya menggunakan 4 sampai 6 jenis drum bass yang berbeda)
  • Simbal

Instrumen pit (statis)

Instrumen pit pada dasarnya merupakan instrumen musik perkusi yang bernada. Pada penampilan marching band umumnya jenis instrumen ini bersifat statis, pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya melainkan memainkannya di bagian depan lapangan yang digunakan dalam penampilan. Ragam jenis instrumen yang digunakan marching band umumnya lebih bervariatif dibandingkan drum band. Beberapa grup marching band bahkan terkadang merakit sendiri instrumen pit untuk menghasilkan suara-suara unik dalam musik yang dimainkan. Jenis-jenis instrumen pit yang umumnya digunakan pada penampilan marching antara lain:

Instrumen Bendera

Instrumen bendera tidak digunakan untuk bermain musik, melainkan dimanfaatkan oleh pemainnya sebagai alat bantu aksi tari untuk menghasilkan efek-efek visual tertentu yang mendukung penampilan. Pada prakteknya, pemain instrumen ini tidak selalu menggunakan bendera sebagai aksesori, namun bisa menggunakan peralatan-peralatan lain seperti senapan kayu, selendang, panji-panji, atau bahkan sapu tergantung pada koreografinya untuk mendukung penampilan secara keseluruhan. Namun biasanya instrumen dasar yang digunakan adalah:

  • Bendera
  • Senapan kayu

Aspek-aspek Penampilan

Salah satu bentuk penampilan Texas marching band

Aspek-aspek yang terkait dalam penampilan marching band pada dasarnya dikelompokkan dalam dua kategori utama, yaitu aspek musikal dan aspek visual. Pengelompokkan ini berpengaruh pula pada metode pelatihan pada proses penyiapan sehingga sebuah grup marching band siap tampil. Umumnya latihan atas masing-masing aspek tersebut dilakukan secara terpisah terlebih dulu sebelum digabungkan sebagai satu penampilan utuh.

Aspek musikal

Lagu-lagu yang dibawakan dalam satu penampilan marching band umumnya membawa satu genre yang sama atau merupakan kombinasi atas beberapa genre dalam satu tema yang sama, namun demikian genre yang dibawa dalam satu penampilan tiap-tiap marching band bisa berbeda-beda.

Secara struktural, umumnya karakteristik lagu-lagu yang dibawakan tiap-tiap marching band memiliki tipikal elemen yang sama. Bagian "pembuka" yang ditujukan untuk meraih atensi penonton, "solo perkusi" atau disebut dengan feature, "balada" yang menampilkan solo musik tiup bersama dengan solo perkusi, dan "penutup" sebagai puncak dari penampilan. Di masing-masing elemen tersebut sering pula diwarnai dengan variasi teknik permainan, termasuk didalamnya permainan tempo, birama, yang ditujukan untuk mendapatkan satu dinamika permainan yang lebih seimbang, serta sebagai wahana menunjukkan kapabilitas grup yang bersangkutan.

[sunting] Aspek visual

Koreografi merupakan inti utama dari aspek visual dalam penampilan marching band. Di dalamnya melingkupi alur pola atas formasi baris berbaris yang digunakan, aksi-aksi tari yang dibawakan oleh para pemain bendera, gerakan-gerakan untuk menampilkan satu efek visual tertentu yang dilakukan oleh satu, sekelompok, atau seluruh pemain yang terlibat dalam formasi barisan. Seringkali penampilan marching band menggunakan aksesoris-aksesoris tambahan yang dimainkan oleh beberapa orang pemain untuk mendukung mendapatkan efek visual tertentu secara keseluruhan.

Perangkat lunak

Bentuk penampilan marching band yang dinamis umumnya membuat kompleksitas aransemen lagu dan perancangan formasi barisan menjadi lebih tinggi. Para pelatih marching band instrumen musik umumnya memanfaatkan perangkat lunak sebagai alat bantu untuk memecahkan tingkat kompleksitas tersebut dalam proses aransemen lagu, melakukan ekstraksi atas partitur ke dalam tiap-tiap kelompok instrumen musik (termasuk instrumen musik tiup, perkusi, dan pit). Demikian pula halnya dengan pelatih visual, perangkat lunak digunakan untuk mempermudah perancangan formasi barisan, simulasi dan analisis atas kemungkinan terjadinya tabrakan antar pemain, dan visualisasi permainan tiap lagu dalam suatu penampilan.

Beberapa perangkat lunak yang tersedia saat ini bahkan mampu menggabungkan disain formasi barisan dan aransemen musik sehingga menjadi suatu bentuk model pertunjukan yang digunakan untuk memberikan gambaran atas simulasi pertunjukan kepada seluruh pemain yang terlibat dengan tujuan untuk mempermudah pemain dalam memahami alur pertunjukan dan aliran pergerakan formasi barisan.

Kompetisi

Kompetisi umumnya menjadi perangsang atas kemajuan marching band di Indonesia. Dengan adanya kompetisi ini, masing-masing marching band umumnya berupaya untuk mengembangkan, atau mengadaptasikan teknik-teknik permainan tertentu untuk menunjukkan kapabilitas grup marching band tersebut, atau menciptakan satu keunikan yang berbeda sehingga menjadi ciri khas penampilan suatu grup marching band. Skala kompetisi ini bisa mencakup tingkat daerah, propinsi, ataupun nasional. Di Indonesia terdapat cukup banyak ajang kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan, namun yang umumnya frekuentif diselenggarakan secara konsisten adalah GPMB (Grand Prix Marching Band).


Simbal

Simbal

Langsung ke: navigasi, cari
Simbal

Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak Zaman kuno. Alat musik ini dimainkan dengan memukul. Jenis alat musik seperti itu di sebut juga perkusi. Pemmbuat simbal terkanal dari Turki hingga kini membuat simbal dari campuran logam dengan rumus campuran tetap dan dijaga kerahasianya.

Simbal ini masuk dalam alat musik yang bertempo cadas.

Lihat pula

Merek

Snare Drum

Snare drum



Snare drum merupakan drum yang dilengkapi dengan beberapa baris tali senar (terbuat dari kabel baja, atau plastik) yang direntangkan secara melintang pada membran yang terdapat pada sisi sebelah bawah. Beberapa jenis snare drum yang umumnya digunakan dalam organisasi kemiliteran menambahkan sejumlah senar tambahan pada sisi bawah sebelah dalam dengan tujuan untuk mendapatkan suara yang lebih jernih, caixa brazil bahkan meletakkan senar pada membran di sisi atas. Snare drum merupakan salah satu komponen drum terpenting (jika bukan yang terpenting) pada drum kit.

Pemanfaatannya dalam musik populer, terutama pada drum kit rock (musik), snare drum biasanya digunakan untuk memainkan pola backbeat[1]

Pola backbeat populer[1]
Bunyi play


Daftar isi

[sembunyikan]

Cara menggunakan

Tali senar pada drum

Seperti halnya alat musik perkusi lainnya, snare drum dibunyikan dengan cara dipukul dengan menggunakan alat pemukul khusus (yang lebih dikenal sebagai drumstick) termasuk pula kuas dan rute, untuk bunyi yang lebih lembut. Saat dimainkan menggunakan stik, drummer bisa memukul snare drum pada membran, pinggiran membran, atau bahkan stem besi penutup pada sisi-sisinya. Masing-masing jenis pukulan tersebut akan menghasilkan suara yang berbeda-beda.

Snare drum snare drum umumnya terbuat dari bermacam-macam ragam jenis kayu, ataupun metal, biasanya diameter snare drum berkisar 14 inci. Marching snare drum umumnya berukuran lebih dalam dibandingkan ukuran snare drum biasa yang digunakan pada orkestra, ataupun drumkit.

Sejarah

Snare drum diperkirakan merupakan turunan dari Tabor[2][3] (drum pada abad pertengahan) yang umumnya digunakan pada masa perang. Drum sederhana dengan tali senar sederhana ini menjadi populer dikalangan militer swiss pada era tahun 1400-1500-an sebagai akibat dari pengaruh militer Ottoman turki yang juga menggunakan drum. Pengembangan selanjutnya di tahun 1600-an, dengan menggunakan baut untuk mengaitkan tali senar yang menghasilkan suara yang lebih jernih. Sementara snare drum dari metal mulai muncul sekitar tahun 1900-an.

Membran snare drum pada umumnya terbuat dari kulit binatang, penghargaan atas temuan penggunaan plastik sebagai membran (mylar) diberikan kepada Marion "Chick" Evans[4] yang pertama kali muncul pada tahun 1956.

Sejarah PDBI

Sejarah PDBI PDF Print E-mail




Lambang organisasi PDBI berbentuk bunga teratai dengan lima sudut dan warna dasar biru. Di tengah lingkaran berbentuk cincin, terdapat peralatan drumb band yang berupa : 1 buah bell lyra, satu buah drum dan satu buah tongkat Dum Mayor, berwarna merah, putih dan kuning.

Arti bentuk :

Bunga teratai : Warga PDBI selalu siap dalam membina generasi muda, mendidik tunas-tunas bangsa.

Cincin : Lambang keolahragaan amatirisme, bahwa dengan olahraga kita bina bangsa menuju maysarakat yang sehat sejahtera.

Alat Drumband : Dengan hentakan dan dentuman suara drum, serta dentingan Bell lyra yang lengking mengalun merdu, senada dan seirama, sehingga mampu membangkitkan semangat cinta tanah air, Indonesia.

Arti warna :

Biru : Sebagai dasar lambang damai, abadi dan sejahtera

Kuning : Lima sudut bunga teratai dan cincin amatirisme ; keluhuran cita-cita PDBI yangberlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Putih : Huruf-huruf Persatuan Drum Band Indonesia, kesucian perjuangan amatirisme Persatuan Drum Band Indonesia.

Merah : Tongkat Drum Mayor dan Drum, keberanian, kedisiplinan, satria dalam perjuangan meninggikan nama bangsa dan negara.

Sejarah Singkat

Drumband di Indonesia sebetulnya sudah banyak sekali penggemarnya namun dalam sejarah berdirinya, organisasi ini belum lama ada. Itupun muncul atas desakan keras dari Dinas olahraga DKI Jaya dan KONI DKI Jaya oleh karena itu Yayasan Dharma Wanodya, sebuah perkumpulan Drumband di Jakarta, pada tanggal 25 September 1977 mengambil prakarsa untuk mengadakan pertemuan dengan seluruh perkumpulan drumband yang ada di DKI Jakarta Raya. Pertemuan pertama tersebut berlanjut dengan pertemuan kedua tanggal 7 Oktober 1977. Atas keputusan pertemuan tersebut, dibentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang, untuk mempersiapkan pembentukan wadah organisasi drumband. Kelima orang itu adalah B. Nurdanadharma, Gusanto Mulyohardjo, Drs. Zaidan Hendy, Slamet Nugrahono dan E. Sukarno. Bahkan Pemerintah DKI Jaya mendesak lebih lanjut untuk secepatnya, organisasi itu terbentuk dengan S.K. Gubernur KDH DKI Jaya No. 700 yang isinya menentukan bahwa kegiatan drumband dibina oleh Dinas Olahraga dan KONI DKI Jaya.

Singkatnya pada Desember 1977, terbentuklah PB. PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia) dengan beberapa peraturan yang masih bersifat sementara, termasuk Anggaran Dasarnya. Menurut perhitungan yang ada jumlah unit drumband di seluruh Indonesia lebih banyak dari pada apa yang tercatat sebanyak 84 drumband. Kenyataannya setelah diadakan hubungan dengan semua Bupati maupun Walikota seluruh wilayah Indonesia, mendapat tanggapan positif, dan terdaftar 400 unit drumband, yang tersebar di 25 prospinsi. Dari sekian banyak unit drumband itu, ternyata yang pernah ikut dalam kejuaraan-kejuaraan Terbuka Drumband Jakarta, Piala Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta Kejuaraan Nasional. Selain itu masih ada kejuaraan-kejuaraan di daerah-daerah, seperti di Surabaya, Purwokerto, Medan dan lain-lainnya. Hingga saat ini belum ada standarisasi mengenai peraturan perlombaan. Sedang yang dipergunakan adalah peraturan penerapan beberapa aspek olahraga terkandung dalam kegiatan drumband seperti : aspek pendidikan, kesehatan, prestatief, dan terakhir Hankamnas dalam rangka ketahanan nasional.

Unsur-unsur Gerakan Olahraga dalam Drumband

Drumband suatu kegiatan yang mengadung gerakan-gerakan di tempat dan berjalan, yang mengandung unsur-unsur :

1. Gerakan Pelepasan/Perenggangan, yang ditampilkan dalam memukul, gerakan-gerakan lengan dan kepala dari penata rama (Mayor/Mayorette), dalam memberikan aba-aba para pemain drumband.

2. Gerakan Penguatan, semua pemain drumband harus memiliki kekuatan otot guna membawa peralatan drumband.

3. Gerakan Ketangkasan/Kekuatan, ini dapat dilihat dalam Pom-Pom Girl, Baton Twilers, Colourguard dan ketangkasan drum mayor dalam gerakan membawa, melempar menangkap stik, mengambil, memainkan alat tersebut, membuat koreografi sesuatu instruksi

4. Gerakan Keindahan, merupakan gabungan gerakan secara keseluruhan dari pada pemain drumband, keterampilan, kelincahan pemain drum dan penata rama, mengandung gerakan yang indah/estetis.

5. Koordinasi, permainan drumband merupakan perpaduan dari koordinasi para pemain, baik penampilan maupun gerakan seluruh bagian-bagian tubuh mereka.

Mengenal Olahraga Drumband

Drumband cabang olahraga yang dilakukan secara berkelompok melibatkan berbagai peralatan dan gerakannya diikuti musik yang mereka mainkan. Karena masuk olahraga berkelompok, maka dumband banyak sekali menemui faktor kesulitan.

Seperti cabang olahraga lainnya, drumband juga dibagi dalam beberapa peringkat (kelas-kelas) yaitu Kelas A dan Kelas B. Kelas A, peralatannya dibatasi dengan alat-alat pukul atau disebut perkusi.

Kelas A, ini dibagi dalam 4 Divisi :

- Divisi I
- Divisi II
- Divisi III
- Divisi IV.

Sedang Kelas B adalah unit drumband yang peralatannya tidak dibatasi. Artinya boleh ditambahn dengan instrumen tiup. Ada dua Divisi Kelas B, Divisi I dan Divisi II. Penentuan peringkat divisi berdasarkan prestasi yang pernah diperoleh dalam perlombaan, festival atau seleksi yang pernah diadakan PDBI Pusat dan Daerah. Sedang Kelas A Divisi IV peserta baru, atau unit pemula perlombaan. Sedang dipergunakan adalah peraturan yang dihasilkan dalam ongress, yangmasih pula disampaikan untuk diberlakukan secara nasional.

Kenyataan pula bahwa mutu dan perlengkapan dari masing-masing unit drumband yang ada tidaklah sama. Untuk itu tugas PB. PDBI berusaha meningkatkan unit-unit drumband tersebut. Diusahakan pula untuk mendatangkan pelatih-pelatih luar negeri, namun berhubung faktor dana, hingga kini belum dapat terlaksana. Diterbitkan pula semacam buletin, yang diedarkan ke seluruh perwakilan atau anggota agar dapat bermanfaat bagi pengembangan mutu drumband.

Majalah tersebut diberi nama Berita Drumband Corp.

Keanggotaan PDBI dalam organisasi internasional hingga saat ini belum ada. Sebab memang belum ada wadah yang bersifat global di internasional. Tetapi PDBI turut serta aktif dalam pembentukan organisasi tingkat regional di Tokyo, Jepang. Organisasi regional tersebut diberi nama SABDA (South East Asia Band Directors Association), terbentuk tanggal 4 Nopember 1980.

Badan Internasional yagn lain bersifat federasi yang dinamakan Wolrd Baton Twirling Federation (WBTF), dalam bulan Agustu 1981 dipersilakan hadir pada pertemuan di Nice, Perancis. Sayang PDBI tidak bisa hadir, karena tiada dana untuk pemberangkatan.

Di tahun 1980/1981, PDBI telah mempunyai 7 Komda (Komisariat Daerah) yaitu Komda Sumatera Utara, Komda Lampung, Komda DKI Jaya, Komda Jawa Barat, Komda Jawa Tengah, Komda D.I. Yogyakarta, dan Komda Jawa Timur. Sekarang PDBI telah memiliki 11 Komda di 11 Propinsi dengan jumlah keseluruhan ada 635 unit drumband di seluruh Indonesia.

Drumband sebagai salah satu bentuk kegiatan olahraga

Semenjak Drumband mempunyai organisasi pusat dan diakui sekaligus menjadi anggota KONI Pusat, maka dengan sendirinya kegiatan ini adalah bentuk kegiatan olahraga, bukan sekedar hobi atau rekreasi semata. Kegiatan drumband pada hakekatnya tak dapat dipisahkan dari keseluruhan kegiatan generasi muda Indonesia, yang dipersiapkan dalam rangka Pembangunan Bangsa dan Negara.

Sebab drumband yang kegiatannya di dalamnya mengandung nilai-nilai keolahragaan, antara lain : disiplin, kreativitas, tanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri, sportivitas, semangat juang, prestasi dan kerjasama. Jenis-jenis nomor yang diperlombakan dalam kejuaraan drumband, dibagi dua, beregu dan perorangan. Beregu ada dua nomor, baris berbaris dan lomba display. Sedang perorangan terdiri dari nomor-nomor lomba Drum Mayor, Snare/Parade Drum, Bell Lyra, Sangkakala, Terompet, Bugle, Suling dan Melodica

Pantai Prigi

Pantai Prigi

prigi.jpg

Ups, maaf, sebenarnya pantai Prigi tidak berada di daerah Tulungagung, tetapi kabupaten Trenggalek (kalau nggak diberi pernyataan begini bisa-bisa mas selebritis ini protes ^^). Namun dari sekian banyak pantai di pesisir pantai selatan di pulau Jawa, pantai Prigi adalah yang terbaik. Berhubung jaraknya yang tidak terlalu jauh dari kabupaten Tulungagung, orang Tulungagung malah jauh lebih senang ke pantai Prigi daripada pantai-pantai lain di daerah kabupaten Tulungagung: Pantai Popoh, Sidem, Sine, atau Brumbun.

Pantai Prigi berjarak sekitar 40 km dari jantung kota Tulungagung. Anda bisa mengambil jalur utara: Tulungagung - Gondang - Durenan - Bandung - Prigi, atau lewat jalur selatan: Tulungagung - Boyolangu - Campurdarat - Bandung - Prigi. Jalan menuju ke pantai ini sudah bagus. Hotmix atau korea kata orang jawa.

Kawasan pantai ini ada yang langsung berhadapan dengan samudera Hindia, ada juga yang berada di ceruk teluk kecil berombak cukup tenang karena sudah dipecahkan oleh karang-karang yang ada. Orang sering menyebutnya Pantai Pasir Putih Prigi.

Waktu saya kesana kemarin (lanjutan dari Pantai Brumbun), saya memang sedang beruntung. Langit sedang fotogenik. Bahkan waktu jam satu siang sekalipun — saat cahaya terlalu kencang untuk foto — langit masih cantik buat difoto. Selain itu faktor lensa super wide Sigma 10-20 mm HSM yang sangat-sangat prima. Tak perlu banyak olah digital lagi. Anda kalau seorang landscaper, tak perlu beli Nikkor AF-S 12-24 mm yang harganya selangit. Dengan harga separuhnya, Anda bisa mendapatkan kualitas Sigma yang saya rasa lebih dari cukup untuk penghobi fotografi pemandangan.

Berikut foto-fotonya (akan ada banyak foto, jadi awas buat yang sedang fakir bandwidth).

FLICKR - Siapapun yang tinggal di kota besar macam metropolitan Jakarta akan selalu merindukan bisa menikmati lukisan langit biru seperti ini

FLICKR - Eh, eh, pasir putih yang cantik. Tak perlu ke Bali buat cari paradise seperti ini.

FLICKR - Tak pernah saya lihat langit Prigi sebiru dan seindah ini.

FLICKR - Saya menamakan foto ini: The Beach. Garis pantai yang melengkung karena memang pantai ini adalah sebuah teluk kecil yang membentuk sebuah laguna biru yang sangat indah.

FLICKR - Pasir putih dalam sudut pandangan katak (frog view). Pasir putih ini hasil air laut yang memecahkan batu karang selama bertahun-tahun. Seperti halnya kontur-kontur pantai di Tulungagung-Trenggalek, pantai selatan akan langsung berhadapan dengan perbukitan berbatu.

FLICKR - Garis pantai Prigi dari ujung ke ujung. Tempat yang sangat ideal sebagai tempat muda-mudi memadu kasih. Karena atmosfernya — berangin sejuk, view yang indah, tenang, dan damai. Juga… rerimbunan hijau (Anda tahu maksud saya kan? :) )

FLICKR - Saya menamakan foto ini: The Rocks. Setelah mendapat foto ini saya tertawa terbahak-bahak sendiri. Wajar, karena setelah itu saya tidak bisa membuat foto yang sama persis dengan ini.

Waduk Wonorejo

Waduk Wonorejo Kabupaten Tulungagung

Sebagai daerah yang notabene mempunyai unsur akar rumput kebudayaan yang kuat dan beraneka, Tulungagung merupakan daerah penjunjung tinggi nilai budaya dan pariwisata. Karena salah satu cara agar sesuatu dikenal adalah dengan cara diperkenalkan. Salah satu obyek wisata kawasan dataran tinggi yang diperkenalkan Tulungagung adalah obyek wisata Pegunungan Waduk Wonorejo.

Selain berfungsi sebagai PLTA dan sebagai irigasi Waduk Wonorejo juga diperkenalkan sebagai obyek “journey” yang menyuguhkan kenyamanan dan ketersediaan fasilitas Rekreasi. Dalam konsepnya Waduk Wonorejo dimaksudkan untuk penyuplai air bersih baik untuk kawasan Tulungagung maupun sekitarnya juga sebagai sarana irigasi di daerah Pagerwojo dan sekitarnya juga sebagai sarana penggerak turbin untuk sarana penggerak untuk menghasilkan energi listrik.

Selain itu pula konsep lain yang ditawarkan adalah sebagai obyek Vacation dengan memberikan fasilitas berupa Jets Ski, wisata dengan perahu Kano, Bumi Perkemahan dan Lintas Alam, Sarana penerbangan Domestik setingkat Heli, Pemancingan air tawar dan ada juga sirkuit berkualitas standart untuk event Motocross dan juga Offroad.

Dengan jarak tempuh yang relatif dekat kurang lebih sekitar 15 Km dari pusat kota menjadikan Waduk Wonorejo menjadi area yang mudah ditempuh. Disamping itu juga akses dan srana jalan yang berkualitas menjadikan Waduk Wonorejo menyenangkan untuk disinggahi. Tersedia juga Resort dan Villa berkualitas nasional untuk istirahat para pengunjung.

Dengan bentang alam perbukitan yang berhawa sejuk juga dengan tingkat kemiringan lereng dan lembah menjadikan Waduk Wonorejo menjadai daerah yang sangat nyaman dan sejuk walau berada di daerah tropis. Penampakan hutan baik alami maupun buatan dapat dijumpai disini. Dengan konsep pengecoran total sebuah bukit menjadikan Waduk Wonorejo memiliki nilai artistic bagi para pengunjung, disamping itu juga standart kebersihan yang tinggi dapat dirasakan disini.

Event-event banyak sekali dijumpai disini baik itu dalam skala daerah maupun nasional. Contoh acara rutin yang selalu diselenggarakan adalah Lomba layang-layang tingkat Nasional, Kejurnas Motocross dan 4WD OFFROAD , lomba panahan dll.

Misi lain yang diambil oleh Waduk Wonorejo adalah mencoba mengembangkan konsep wisata pegunungan yang ada di Tulungagung, sehingga potensi wisata tidak hanya sub sector pantai ataupun Agrobisnis akan tetapi fasilitas umum yang begitu penting bagi masyarakat dapat di ekspos untuk wisata. Sehingga ke depan nantinya Tulungagung akan dikenal bukan hanya sebagai kota Marmer akan tetapi kota yang menyuguhkan berbagai kemudahan fasilitas rekreasi.

Pantai Indah Popoh

TAMAN WISATA
PANTAI INDAH POPOH (PIP)
(Tulungagung - Jawa Timur)


Sekilas PANTAI INDAH POPOH (PIP)

dari udara.GIF (39527 bytes)

Pantai Indah Popoh dilihat dari udara

Pantai Indah Popoh (PIP) merupakan salah satu produk unggulan di bidang "Wisata Alam" yang menjadi salah satu sumber pendapatan kas Daerah / Pemda setempat.
Keberadaan tempat wisata ini lebih kurang 27 km dari pusat kota Tulungagung menuju arah selatan yang dapat ditempuh dengan lancar dan aman karena tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang baik. Perjalanan menuju tempat wisata ini selain jarak tempuh yang tidak jauh dan sarana transportasi yang baik, juga melewati alam perbukitan panorama tebing Gunung Kapur yang selalu bersinar tanpa henti serta sejauh mata memandang panorama Laut Selatan (Samudra Indonesia). Menikmati pesona alam Pantai Indah Popoh (PIP) perwujudan pesona alam kota "Ingandaya" yang "Bersinar" selaras dengan Sapta Pesona, motto pariwisata Indonesia.

ombak.GIF (31985 bytes)

Sarana Prasarana Investasi

Sarana Prasarana Investasi

Tulungagung merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang berperan aktif dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berupaya meningkatkan perekonomian daerah. Di kabupaten Tulungagung masih banyak yang perlu dikembangkan baik sektor industri pertanian, pariwisata, pertambangan dan sarana prasarana.

Transportasi Listrik Telekomunikasi dan Air Bersih

Bus antar Kota Dalam Propinsi dan Antar Kota Antar Propinsi dengan segala Jurusan: Jakarta, Bandung, Yogyakart, Semaran, Solo, Surabaya, Malang, Banyuwangi dan Denpasar.

Kereta Api (Gajayana, Matamarja, Dhoho) Klas Eksekutif, Bisnis, Ekonomi jurusan: Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Malang.

Jaringan Listrik dengan kapasitas terpasang 66 Mw, kapasitas tersambung 26,8 Mw, sisa kapasitas 39,2 Mw, jumlah pelanggan 104.258.

Sarana Air bersih:

  • Mata Air: kapasitas terpasang 29 ltr/detik, kapasitas dimanfaatkan 28 ltr/detik
  • Air Permukaan: kapasitas terpasang 115ltr/detik, kapasitas dimanfaatkan 100ltrt/detik
  • Sumur bor: kapasitas terpasang 115ltr/detik, kapasitas dimanfaatkan 92,ltr/detik

Industri dan Perdagangan Tulungagug

Sektor Industri dan Perdagangan

Industri Marmer dan Onyx

Sentra industri kerajinan marmer & onyx terletak di Kabupaten Tulungagung bagian selatan. Dengan jumlah 1.567 unit, kapasitas produksi 4.570.000 unit/tahun dengan menyerap tenaga kerja 650 orang.

Industri Kerajinan Batik

Batik merupakan tradisi yang mempunyai catatan panjang Kabupaten Tulungagung. Produk ini awalnya merupakan karya seni tradisional yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah industri modern. Diantaranya: Batik Satrio Manah, Batik Gajah mada, Batik Barung Gung, Batik Makmoer dan banyak lagi industri batik lainnya.[klik untuk mengetahui produk batik Tulungagung]

Industri Tenun

Tepatnya di Ngunut Tulungagung terdapat industri tenun kualitas ekspor yang diproduksi CV. Maju Mapan, CV. Goeno, CV. Sartimboel dengan kapasitas produksi 73.860 unit dan menyerap 816 tenaga kerja

Industri Bamboo Art

Industri ini memproduksi berbagai kebutuhan rumah tangga seperti meja kursi tamu, rias, lemari pakaian, stand expo dll. [klik untuk mengetahui produk bamboo art]

Industri Pertanian

Sektor pertanian meliputi produksi padi, pala-wijja, kacang-kacangan, sayu-sayuran dan buah-buaha, peternakan, perikanan dan perkebunan.[klik untuk mengetahui hasil pertanian]

Industri Logam

Industri ini memproduksi berbagai kebutuhan perlengkapan uniform PNS, TNI/POLRI, alat rumah tangga, kantor, block rem metalic (rem kereta api) dsb. [klik untuk mengetahui industri logam]

Tulungagung

Tulungagung

Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu dari 38 Kabupaten/ Kota di Propinsi Jawa Timur yang berada di Selatan Ibukota Propinsi Jawa Timur (Surabaya) dengan jarak kurang lebih 150 km2, tepatnya dipesisir Samudera Indonesia. Luas wilayah Kabupaten Tulungagung mencapai 1.150,41 km2 terbagi menjadi 19 Kecamatan dan 271 desa/kelurahan.

Batas wilayah Kabupaten Tulungagung terdiri dari:
Sebelah Utara: Kab. Kediri
Sebelah Timur: Kab. Blitar
Sebelah Selatan: Samudera Indonesia
Sebelah Barat: Kab. Trenggalek

Visi dan Misi

Kabupaten Tulungagung dalam mengemban amanat pembangunan daerah telah menetapkan Visi "Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat melalui pembangunan Dihatiku Ingandaya" (pendidikan, kesehatan. infrastruktur yang berkualitas untuk mendukung industri, pangan, Perdagangan dan budaya) Salah satu Misi pembangunan Kabupaten Tulungagung adalah meningkatkan perekonomian dengan mendorong pertumbuhan investasi dan pemberdayaan potensi masyarakat guna memperkuat landasan pembangunan ekonomi daerah.

Sharingan

Sharingan

Konco-Konco

group
Johan d'scout © 2008 Template by:
SkinCorner